Setahun Lebih Air PDAM Mampet, Tagihan Jalan Terus.

Iklan Semua Halaman 970px x 250px

Setahun Lebih Air PDAM Mampet, Tagihan Jalan Terus.

Penulis Artikel
Kamis, 25 Juni 2020
Sumardi Ketua RT 02, Koordinator Pelanggan PDAM Warga RW 5 Kelurahan Purworejo.

Pasuruan-Post Desa News.
Sudah setahun lebih pelanggan PDAM di RW 5, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan tidak merasakan segarnya air bersih dari PDAM Kota Pasuruan.  

Selama itu, kran dirumah pelanggan "lemah sahwat" hanya keluar angin. Air sesekali keluar sangat kecil dan itupun sangat jarang keluar.

Kondisi itu membuat warga sangat kesulitan mendapat air bersih. Untuk mandi harus menggunakan air sumur. Untuk keperluan memasak dan minum, harus beli air  isi ulang.

Yang memberatkan pelanggan, sudah tidak mendapat air sekian lama, bayarnya terus  setiap bulan. Akhirnya tiga bulan terakhir pelanggan kompak tidak mau bayar tagihan PDAM.

Kecewa dengan pelayanan PDAM, 29 pelanggan secara kolektif melayangkan surat pengaduan ke Direktur PDAM. 

Koordinator pelanggan juga Ketua RT 2- RW 5 Kelurahan Purworejo, Sumardi mengungkapkan, surat pengaduan pelanggan secara kolektif dilayangkan hari ini, Kamis (25/06). Ditujukan langsung ke direktur PDAM Kota Pasuruan dan ditembuskan ke Walikota Pasuruan.

Ada lima poin tuntutan pelanggan. Pertama, PDAM segera merealisasikan penggantian pipa yang sesuai agar pelanggan dapat terlayani secara merata. Mengingat adanya pipa yang bocor dan berkarat.

Kedua, PDAM agar mengecek pelanggan yang menggunakan pompa untuk menghisap air PDAM secara langsung yang merugikan pelanggan lain. 

Ketiga, pelanggan yang tidak dapat aliran air yang sudah berjalan berbulan-bulan dibebaskan dari pembayaran.

Keempat, karena selama ini pelanggan setiap hari  harus membeli air galon untuk kebutuhan memasak dan minum, maka PDAM harus memberikan subsidi maupun kompensasi kepada pelanggan yang terlanjur membayar tiap bulan.

Kelima, yang tidak kalah pentingnya, mengingat aliran air yang sangat  minim sekali, mohon penambahan debit air.

Lima poin tuntutan warga tersebut hasil musyawarah pelanggan di tiga RT (Rukun Tetangga) yakni RT-02, RT-03, dan RT-04  di lingkungan RW 5

"Sudah setahun lebih kami tidak mendapat pasokan air PDAM, warga secara personal sudah sering melayangkan laporan ke bagian pengaduan tapi tidak ada tindak lanjutnya, "ungkap Sumardi.

Sumardi menambahkan, tindakan PDAM selama ini hanya mencatat meter. Malah ada warga yang tidak membayar selama 3 bulan mendapat surat pemberitahuan tagihan. Jika 5 hari setelah pemberitahuan tidak melunasi, sambungan akan diputus walaupun rumah dalam kondisi tertutup atau tidak ada orangnya.

"Kami beretikad baik dengan melayangkan surat pengaduan secara kolektif. Dan tidak datang ramai-ramai ke kantor PDAM, karena kami memahami saat ini ramai wabah Covid-19. Kami harap, pengaduan ini segera ditindak lanjuti. Kita pelanggan juga punya hak untuk menikmati air. Sebab, pasang PDAM juga tidak gratis. Selama setahun ini praktis kami hanya bayar saja tanpa menikmati air bersih, "tutup sumardi.

Direktur PDAM Kota Pasuruan, Robert Balbut ketika dihubungi wartawan media ini melalui ponselnya mengatakan sedang sakit. Keterangan yang sama juga disampaikan salah satu satpam PDAM, bahwa pak direktur sudah tiga hari tidak ngantor karena sakit.(B.).