Pasuruan-postdesawarta.
Masalah yang dipicu kesalah pahaman yang berujung pengusiran oleh warga Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan terhadap tujuh orang asal Kota Pasuruan, Minggu (26/11) berakhir damai dimeja mediasi.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menjelaskan, masalah yang dipicu kesalahpahaman tersebut sudah selesai dan berakhir damai, setelah dilakukan mediasi di kantor Bakesbang Kabupaten Pasuruan di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan, Selasa (28/12).
"Kedua belah pihak hadir, baik dari tujuh orang terusir maupun perwakilan masyarakat Desa Wonorejo. Disaksikan Kapolres Pasuruan AKBP Erick Frendriz, dan Dandim 0819 Letkol Inf. Nyarman, keduanya saling memaafkan," jelas Tectona.
Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Pasuruan, Saiful Anam mengatakan, masalah tersebut sudah selesai. Kedua belah pihak saling mohon maaf dan saling memaafkan. "Sejak hari ini dan seterusnya keduanya saling berjanji akan lebih baik menjalin komunikasi dan koordinasi bila ada hal yang akan dilaksanakan bersama-sama," jelasnya.
Saiful juga berharap insan pers ikut menyejukkan suasana sehingga kondusifitas Pasuruan tetap dijaga. "Karena semuanya tanggung jawab bersama, tidak hanya kami tapi semua pihak, dan ikut berperan dalam menjaga kondusifitas Pasuruan," ucap Saiful Anam di depan awak media usai proses mediasi.
Pernyataan Saiful Anam tersebut didukung oleh Pendeta Purwanto dari Bamag (Badan Musyawarah Antar Gereja) Kabupaten Pasuruan. "Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait dalam penyelesaikan masalah yang didasari kesalah pahaman ini, dan berakhir dengan kebaikan. Saling memaafkan, saling mengikhlaskan dan bersama menjaga kondusifitas Pasuruan dalam damai sejahtera," kata Purwanto.
Masalah pengusiran tersebut menjadi viral di media sosial. Setelah vidio yang diunggah akun instagram @raima_inchess meggambarkan pengusiran tujuh orang oleh warga Desa Wonorejo.
Camat Lumbang, Purwo Putra.A yang hadir dalam mediasi mengatakan, kejadian tersebut murni salah paham. Rombongan tujuh orang yang beragama Kristiani bertamu ke rumah temannya di Desa Wonorejo mengaku hendak melakukan bakti sosial dengan berbagi bingkisan kepada temannya dan anak-anak kecil.
Kemudian, beredar kabar bahwa rombongan tersebut hendak merayakan Natal di desa itu yang kemudian mendapat penolakan warga. Tidak ada kekerasan fisik di kejadian itu.
"Kejadian ini sangat disayangkan, lain cerita jika tamu yang hendak melakukan bakti sosial kulo nuon memberitahukannya dulu ke pihak desa, " kata Purwo.
Wartawan: Prabowo.